Dinkes Pangkep Kerjasama PERKI Tingkatkan kompetensi Dokter dalam Membaca EKG

PANGKEP-- Peringati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Cabang Makassar berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep menggelar kegiatan Review EKG Dasar bagi Dokter. 

Kegiatan bertema “Mewujudkan Jantung Sehat, Pangkep Hebat” ini berlangsung di Aula Rumah Jabatan Bupati Pangkep, Minggu (16/11/2025).

Ketua PERKI Cabang Makassar, Prof. Dr. dr. Muzakkir Amir, menjelaskan bahwa EKG merupakan alat penting untuk mendeteksi kelainan jantung dan kini telah tersedia di seluruh Puskesmas berkat dukungan Kemenkes.

Ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan memperkuat kembali kompetensi dokter umum dalam membaca EKG.

"Setiap Puskesmas ada EKG. Kita datang untuk merevew kembali pengetahuan dokter umum terkait penggunaan EKG sehingga mereka lebih pede membuat diagnosa yang bisa dirujuk," katanya. 

Prof. Muzakkir menegaskan bahwa kemampuan membaca EKG sangat krusial dalam penanganan pasien jantung. Menurutnya, ketepatan membaca EKG berkaitan langsung dengan tindakan life saving.

"Sangat penting kalau boleh dikata 100 persen karena kalau dia bisa baca maka dia bisa merujuk, tapi kalau tidak bisa baca atau salah baca ya dia bisa istilahnya pasien bisa tidak tertangani dengan baik dan itu penundaan pengobatan ujung-ujungnya bisa menyebabkan kematian," lanjutnya.

Ia juga menjelaskan bahwa penyakit jantung memiliki faktor risiko yang bisa dan tidak bisa dimodifikasi.

" contohnya kalau tidak bisa dimodifikasi adalah bawaan genetik karena sudah ada. Yang bisa dimodifikasi yaitu pola hidup sehat, tidak merokok, tidak makan makanan yang berkolesteol tinggi kalau sudah tua dan tidak berolahraga otomatis secara alamiah menyebabkan penumpukan lemak dipembuluh darah, tapi itu cuma masalah waktu karena ada yang terjadi serangan dan ada yang tidak, tergantung dari pola hidup," lanjutnya.

Prof. Muzakkir berharap pelatihan serupa dapat terus berlanjut. Setelah dilakukan pelatihan EKG ke dokter maka 

selanjutnya akan melatih  tenaga medis untuk bisa melakukan tindakan bantuan hidup dasar, guna memberikan pertolongan pertama atau secepatanya bagi orang yang. terkena serangan jantung.

"Kalau bisa kegiatan ini akan terlaksana tahun depan dan tahun depannya lagi, karena kami berharap kan dokter-dokter di Puskesmas banyak yang bergantian dan juga ada dokter-dokter intensif yang di tugaskan sehingga mereka juga harus  pengetahuan dasar yang cukup mumpuni dibanding pada saat mereka lepas dari fakultas kedokteran," tambahnya. 

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RSUD Batara Siang Pangkep, dr. Nooryasni Muchlis, turut mengungkapkan bahwa jumlah pasien jantung di Pangkep mengalami peningkatan signifikan.

"saya dokter jantung di rumah sakit Batara Siang Pangkep. Dan selama bertugas dari tahun lalu dibandingkan tahun sekarang jumlah peningkatan pasien jantung itu sangat meningkat 100 persen bahkan. Berarti itu menimbulkan  banyak kesadaran kepada dokter kepada masyarakat untuk memeriksakan dirinya. Misal ya dari 100 pasien itu 60 atau 70 menunjukkan itu hipertensi, jadi penyebab awal sampai jatuh kepada penyakit jantung tentu itu adalah hipertensi," jelasnya. 

Tahun lalu 2024 sekitar 200-300 kunjungan pasien di poli klinik dan tahun ini sudah sampai 500 hampir 600 penyebabnya kebanyakan hipertensi.

dr Nooryasni barapa, para dokter menjadi lebih terampil dan lebih aware. 

"Contoh paling sederhana, ketika pasien hipertensi sudah diberikan obat antihipertensi tapi tekanan darahnya belum mencapai target. Jika dokter masih ragu, atau stok obat di puskesmas sudah habis, silakan segera dirujuk. Skill seperti itu yang kami inginkan, "

Kedua, kemampuan dalam membaca EKG. Karena itu pihaknya melakukan review EKG. 

"Mungkin dulu pernah dipelajari, tetapi karena waktu dan fasilitas yang terbatas, kemampuan tersebut tidak lagi terasah. Kami merasa bertanggung jawab untuk menyegarkan kembali pengetahuan tentang EKG, 'katanya. 

Kemudian yang tidak kalah penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat. Melalui kegiatan ini pihaknya berupaya lebih dekat dengan masyarakat, agar mereka tidak segan atau kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan.

" Terutama, kami berharap masyarakat mau memeriksakan diri ke dokter jantung terlebih dahulu. Setelah itu barulah kami dapat memberikan edukasi mengenai rencana penanganan berikutnya,” tutupnya. (Mcpangkep/FAI)

Tags: